Pantun dijual oleh pihak lelaki.....
Sudah lama langsatnya condong
Barulah kini batangnya rebah
Sudah lama niat dikandung
Baru sekarang diizinkan Allah
Dari Pauh singgah Permatang
Singgah merapat papan kemudi
Dari jauh saya datang
Karena tuan yang baik budi
Kalau gugur buah setandan
Sampai ke tanah baru tergolek
Kami bersyukur kepada Tuhan
Datang kami disambut baik
Berapa tinggi pucuk pisang
Tinggi lagi asap api
Berapa tinggi Gunung Ledang
Tinggi lagi harapan hati
Kabung enau tebang satu
Tebang sekali dengan sigainya
Tinggi gunung tinggi lagi harapanku
Harapan dalam tutur katanya
Besar api Teluk Gadung
Anak buaya mengonggong bangkai
Niat hati nak peluk gunung
Apakan daya tangan tak sampai
Sudah lama langsatnya condong
Dahannya rebah ke ampaian
Sudah lama niat dikandung
Baru sekarang disampaikan
Setelah pihak teruna selesai melantunkan pantun yang mengungkapkan maksud hati mereka, maka pihak dara akan membalas pantun sebagaimana berikut ini:
Perahu kolek ke hilir tanjung
Sarat bermuat tali temali
Salam tersusun sirih junjung
Apa hajat sampai kemari?
malam-malam pasang pelita
Pelita dipasang atas peti
Kalau sudah bagai dikata
Sila terangkan hajat di hati
Tidak pernah rotan merentang
Kayu cendana dijilat api
Tidak pernah tuan bertandang
Tentu ada maksud di hati
Tumbuk lada di atas para
Ada kasut simpan di hati
Tepuk dada tanya selera
Apa maksud di dalam hati
Kemudian, pihak lelaki akan membalas pantun tersebut dengan lantunan pantun yang menyiratkan kehendak untuk ”memetik bunga di taman”.
Daun raya di atas bukit
Tempat raja menanam pala
Harap kami bukan sedikit
Sebanyak rambut di atas kepala
Sudah lama kami ke tasik
Tali perahu terap belaka
Sudah lama kami merisik
Baru kini bertatap muka
Tinggi-tinggi si matahari
Anak kerbau mati tertambat
Sekian lama kami mencari
Baru sekarang kami mendapat
Raja Hindu raja di Sailan
Singgah berenang di persiraman
Bagai pungguk rindukan bulan
Kumbang merindu bunga di taman
Cendrawasih burung yang sakti
Singgah hinggap di atas karang
Kasih berputik di dalam hati
Dari dahulu sampai sekarang
Singgah berenang di persiraman
Mayang terendam di dalam tasik
Kumbang merindu bunga di taman
Bintang merindu cendrawasih
Sudah lama niat dikandung
Baru sekarang diizinkan Allah
Dari Pauh singgah Permatang
Singgah merapat papan kemudi
Dari jauh saya datang
Karena tuan yang baik budi
Kalau gugur buah setandan
Sampai ke tanah baru tergolek
Kami bersyukur kepada Tuhan
Datang kami disambut baik
Berapa tinggi pucuk pisang
Tinggi lagi asap api
Berapa tinggi Gunung Ledang
Tinggi lagi harapan hati
Kabung enau tebang satu
Tebang sekali dengan sigainya
Tinggi gunung tinggi lagi harapanku
Harapan dalam tutur katanya
Besar api Teluk Gadung
Anak buaya mengonggong bangkai
Niat hati nak peluk gunung
Apakan daya tangan tak sampai
Sudah lama langsatnya condong
Dahannya rebah ke ampaian
Sudah lama niat dikandung
Baru sekarang disampaikan
Setelah pihak teruna selesai melantunkan pantun yang mengungkapkan maksud hati mereka, maka pihak dara akan membalas pantun sebagaimana berikut ini:
Perahu kolek ke hilir tanjung
Sarat bermuat tali temali
Salam tersusun sirih junjung
Apa hajat sampai kemari?
malam-malam pasang pelita
Pelita dipasang atas peti
Kalau sudah bagai dikata
Sila terangkan hajat di hati
Tidak pernah rotan merentang
Kayu cendana dijilat api
Tidak pernah tuan bertandang
Tentu ada maksud di hati
Tumbuk lada di atas para
Ada kasut simpan di hati
Tepuk dada tanya selera
Apa maksud di dalam hati
Kemudian, pihak lelaki akan membalas pantun tersebut dengan lantunan pantun yang menyiratkan kehendak untuk ”memetik bunga di taman”.
Daun raya di atas bukit
Tempat raja menanam pala
Harap kami bukan sedikit
Sebanyak rambut di atas kepala
Sudah lama kami ke tasik
Tali perahu terap belaka
Sudah lama kami merisik
Baru kini bertatap muka
Tinggi-tinggi si matahari
Anak kerbau mati tertambat
Sekian lama kami mencari
Baru sekarang kami mendapat
Raja Hindu raja di Sailan
Singgah berenang di persiraman
Bagai pungguk rindukan bulan
Kumbang merindu bunga di taman
Cendrawasih burung yang sakti
Singgah hinggap di atas karang
Kasih berputik di dalam hati
Dari dahulu sampai sekarang
Singgah berenang di persiraman
Mayang terendam di dalam tasik
Kumbang merindu bunga di taman
Bintang merindu cendrawasih
No comments:
Post a Comment